Manado-Saatnya Rakyat Bicara. Com

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus menggencarkan upaya peningkatan literasi dan inklusi keuangan di seluruh Indonesia, termasuk di wilayah Indonesia Timur, melalui Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN). Langkah ini dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap pencapaian Asta Cita Pemerintah.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, menyampaikan bahwa kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak terkait merupakan kunci keberhasilan peningkatan literasi dan inklusi keuangan. Ia juga mengajak Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) untuk turut serta mencari potensi daerah dalam mewujudkan masyarakat sejahtera melalui pendampingan edukasi keuangan kepada UMKM setempat, Manado (14/2/2025).
“Peran Bapak-Ibu sangat besar ya, karena kita dari OJK sebagai regulator, kita hanya bisa mendorong, tapi kemudian yang akan maju melakukan eksekusi adalah Bapak-Ibu. Jadi kita mendorong Bapak-Ibu untuk lebih menggencarkankan untuk program pendampingan-pendampingan UMKM,” tegas Friderica.
OJK juga memiliki program Ekosistem Keuangan Inklusif untuk pengembangan ekonomi daerah guna mengentaskan kemiskinan di desa. Friderica mengajak seluruh Pelaku Industri Jasa Keuangan untuk membantu menyukseskan program pemerintah melalui program-program tersebut.
Sejak 1 Januari 2024 hingga 31 Januari 2025, OJK telah melaksanakan 5.478 kegiatan edukasi yang menjangkau 7,3 juta peserta secara nasional. Selain itu, program GENCARKAN juga telah menciptakan 13.611 kegiatan dan menjangkau 124,4 juta peserta.
OJK juga akan terus mendukung inklusi keuangan melalui berbagai program seperti TPAKD di seluruh Indonesia, implementasi program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR), Simpanan Mahasiswa dan Pemuda (SIMUDA), Kredit/Pembiayaan Sektor Melawan Rentenir (K/PMR), Kredit/Pembiayaan Sektor Prioritas Pertanian (K/PSP), serta Pengembangan Kapasitas dan Business Matching melalui Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) dan Ekosistem Pesantren Keuangan Inklusif (EPIKS).
Dalam kesempatan yang sama, Friderica juga menyampaikan Kuliah Umum bertema “Generasi Muda Melek Investasi” kepada 1.000 mahasiswa dari Universitas Sam Ratulangi dan beberapa perwakilan perguruan tinggi di Manado. Ia menekankan pentingnya peran kampus dalam membimbing mahasiswa yang cerdas secara akademik serta melek literasi dan inklusi keuangan.
“Semua anak di Indonesia, semua orang di Indonesia harus memiliki essential life skill yaitu literasi pemahaman tentang keuangan dan juga bagaimana mereka mampu menggunakan keuangan dengan baik untuk meningkatkan kesejahteraan mereka,” kata Friderica.
OJK akan terus mendorong berbagai sinergi dan kolaborasi dengan pemangku kepentingan untuk mendukung tercapainya Asta Cita Pemerintah, yang salah satunya fokus pada peningkatan kualitas SDM dan pengentasan kemiskinan di desa.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi, Victor P.K. Lengkong, memberikan apresiasi kepada OJK atas penyelenggaraan kegiatan edukasi ini. Ia berharap para generasi muda dapat selalu belajar dan beradaptasi di era perkembangan teknologi informasi, termasuk berinvestasi, namun tetap berhati-hati dan mengecek aspek legalitas serta kelogisan imbal hasil yang diberikan.
Sebagai rangkaian kegiatan, 10 duta literasi keuangan dari Universitas Sam Ratulangi dikukuhkan dan menerima simbolis produk keuangan. Si Mobil Literasi Keuangan (SiMOLEK) juga turut hadir untuk memberikan edukasi dan literasi keuangan. Selain itu, terdapat booth OJK yang memperkenalkan Learning Management System Edukasi Keuangan (LMSKU) OJK, serta booth layanan jasa keuangan dari berbagai pihak terkait.