BP4 Prov. Sultra Masa Bakti 2021-2026 Dikukuhkan, Kakanwil : Ini Awal Konsolidasi yang Baik

KENDARI-SarabaNews.com.

Foto : Istemewah

Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar Pengukuhan Pengurus Wilayah Badan Penasehatan, Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Prov. Sultra Masa Bakti 2021-2026.

Pada kesempatan ini, Ketua Umum BP4 Pusat, KH. Nasaruddin Umar didampingi Kakanwil Kemenag Sultra, H. Zainal Mustamin mengukuhkan pengurus Wilayah BP4 Sultra di Aula Kanwil Kemenag Sultra, Senin kemarinĀ  (15/11/2021).

Pengukuhan pengurus BP4 Prov. Sultra dengan Ketua terpilih KH. Ryha Madi, turut disaksikan oleh Pejabat eselon III lingkup Kanwil Kemenag Sultra, Kepala Kemenag Kab/kota, sejumlah tokoh agama dan unsur akademisi, jajaran DWP Kanwil Kemenag Sultra serta seluruh ASN lingkup Kanwil Kemenag Sultra.

Kakanwil H. Zainal Mustamin mengatakan, BP4 merupakan mitra dari Kemenag dan merupakan sebuah kehormatan juga keistimewaan, karena pada kesempatan tersebut KH. Nasaruddin Umar selaku Ketua Umum BP4 Pusat, berkesempatan hadir dan mengukuhkan langsung pengurus BP4 Prov. Sultra periode 2021-2026.

“Ini awal konsolidasi yang baik, karena juga dihadiri oleh Kepala Kemenag kab/kota, sehingga diharapkan konsolidasi BP4 bisa berjalan lebih cepat, dengan topangan Kemenag kab/kota. Segera setelah ini, Kepala Kemenag kab/kota melakukan percepatan secara kelembagaan,” tegasnya.

Dengan demikian, sambungnya, tugas-tugas substantif dalam pembinaan BP4 bisa segera terwujud. Karena, membangun keluarga bukan hanya sekedar keluarga untuk keluarga, tapi keluarga untuk umat, keluarga untuk bangsa dan keluarga untuk Indonesia.

“Maka tugas kita untuk melakukan pembinaan secara ke dalam, secara kelembagaan. Tidak selamanya kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan selalu menjadi driver dari kekerasan. Karena faktanya, orang yang mapan dan berpendidikan pun bisa melakukan kekerasan. Hal ini dipicu karena adanya kegagalan di tengah-tengah keluarga,” jelasnya.

Karenanya, lanjut Kakanwil salah satu ekosistem pembelajaran pengarusutamaan moderasi beragama, sasarannya adalah keluarga. Keluarga menjadi penting untuk menanamkan nilai-nilai moderat dalam pemahaman keagamaan, agar keluarga tidak menjadi liberal dan ekstrim.

“Mudah-mudahan BP4 bersama Kemenag bisa menjalankan peran edukasi, advokasi dalam rangka melakukan pendekatan dan pembinaan keluarga secara bijaksana dengan cara yang lebih baik, untuk menyelesaikan problem yang terjadi dalam keluarga,” pungkasnya. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *