Beijing-SarabaNews.com.
Mereka membahas berbagai masalah, termasuk keamanan maritim, kerja sama vaksin COVID-19, serta situasi di Afghanistan.
China telah memperingatkan negara-negara demokrasi Asia yakni Australia, India, dan Jepang bahwa AS akan “mencampakkan” mereka seperti “sampah”, mirip cara AS meninggalkan sekutunya di Afghanistan.
Peringatan China itu disuarakan di Global Times yang didukung negara, ketika para pemimpin “Quad” empat negara berkumpul di Washington DC.
Pertemuan di Gedung Putih itu diselenggarakan Presiden AS Joe Biden dan dihadiri Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi, PM Jepang Yoshihide Suga, dan PM Australia Scott Morrison.
Dalam editorial yang diterbitkan pada malam KTT Quad, Global Times juga memperingatkan negara-negara demokrasi Asia bahwa mereka dapat menerima pembalasan yang signifikan dari China jika mereka mengikuti AS “terlalu jauh” dalam menghadapi Beijing,
The Global Times memperingatkan Washington akan mengadopsi strategi “Asia versus Asia” dan mengadu negara-negara tertentu di kawasan itu dengan negara lain, sementara AS sendiri mundur dari “terlibat langsung” dalam urusan regional.
Surat kabar itu mengklaim tujuan sebenarnya dari Quad adalah “mengepung” China, bahkan ketika mereka bertanya-tanya mengapa AS ingin mengepung ekonomi terbesar kedua di dunia itu.
“Setiap elemen (dari Quad) mengandung banyak imajinasi. Akibatnya, agenda Quad agak terdistorsi dan penuh dengan ekstensi paranoid, seperti jargon yang ambigu tetapi dapat dipahami dengan dugaan,” papar editorial itu. Media China itu lebih lanjut menggambarkan Quad sebagai terdiri dari “empat bangsal dengan empat penyakit berbeda.”
The Global Times juga menerbitkan dua kartun sarkastik menjelang pertemuan di Gedung Putih, dengan salah satunya menunjukkan “kanguru yang tidak tertekuk”, seekor gajah, dan seorang pria berjas yang dipimpin dalam bus yang dikendarai “Paman Sam”.
Dalam kartun lain, seekor elang Amerika terlihat sedang memikirkan rencana mengepung China dengan bantuan negara-negara Asia tersebut, bahkan ketika dikatakan pengelompokan itu “tidak mampu” menimbulkan bahaya apa pun di Beijing.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan beberapa jam sebelum konferensi Quad bahwa setiap “klik tertutup” dan “eksklusif” yang menargetkan negara lain “pasti gagal”.(dilansir dari SindoNews.com, 26/9/2021) RM.