Konawe-SarabaNews.com

Sejak Mulai berdirinya PT Obsidian Stainless Steel(OSS) di Morosi berdampak positif terhadap pelaku UMKM. Pasalnya banyak karyawan PT OSS khususnya Tenaga Kerja Asing(TKA) yang belanja di warung didepan dan sekitaran pabrik sehingga perekonomian pelaku UMKM meningkat karena daya beli tinggi dan menjamurnya kios sembako/toko kelontong di depan pabrik.
Namun seiring berjalannya waktu. Hal tersebut mulai terasa sepi di alami pelaku UMKM. Hal ini dikarenakan kebijakan Manajemen PT OSS yang membuka lapak di dalam area pabrik PT OSS, sehingga secara tidak langsung mematikan pelaku UMKM khususnya warga pribumi yang menjual di depan atau disekitaran pabrik.
Hendi selaku Ketua organisasi Masyarakat MorosiM epekoaso Bersatu, angkat bicara terkait permasalahan tersebut. Hal ini sesuai wawancara via WhatsApp, (Minggu 30/6/2024).
Hendi, mengungkapkan, awalnya dibangun PT OSS sangat menguntungkan pelaku UMKM khususnya warga lokal namun sekarang sudah sepi karena pihak manajemen PT OSS membuka Jualan di dalam pabrik. Yang anehnya kios tersebut bukan warga lokal, imbuh hendi yang juga mahasiswa hukum di salah satu perguruan tinggi di kota Kendari.
” Belum lagi terkait pengawasan TKA yang awalnya dikelolah oleh masyarakat lokal, namun sekarang di ambil langsung oleh pihak manajemen dan sepertinya ada monopoli semua kegiatan di PT OSS tanpa melibatkan warga lokal “, Ungkap Hendi.
Lebih lanjut, Hendi mengatakan, jika begini adanya lambat-laun pelaku UMKM mati dan pemberdayaan masyarakat tidak dilibatkan, maka kami dari Masyarakat Morosi merasa keberatan dan kami akan memboikot PT OSS jika pihak manajemen tidak merealisasikan aspirasi masyarakat morosi, Tegas Hendi.
“Kalau PT OSS tidak ada mudharatnya bagi masyarakat morosi, lebih baik tutup saja”, Terang Hendi.