Partai Golkar Ikutsertakan Airlangga Hartarto dalam Kontestansi Pilpres 2024

Jakarta-SarabaNews.com.
Foto : Istemewah

Partai Golkar mengaku optimistis dapat mengikutsertakan Airlangga Hartarto dalam kontestasi Pilpres 2024. Namun, Ketua DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily mengakui partainya butuh berkoalisi dengan satu partai lagi agar dapat mencalonkan Airlangga.

“Partai Golkar sendiri hanya butuh satu partai untuk bisa mencalonkan Pak Airlangga dan nanti capresnya dengan siapa, ya tergantung dari proses dinamika dari komunikasi komunikasi politik yang dilakukan dengan partai-partai,” ujar Ace di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis kemarin (14/10/2021).

Ace mengatakan, Partai Golkar berkaca pada Pilpres 2019 ketika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerindra mengusung kadernya sendiri. Pasalnya, hal tersebut juga menghadirkan efek ekor jas bagi calon legislatif dari partai pengusung capres.

“Bahwa ada keserentakan di dalam proses pileg dan pilpres, bagi kami kalau kami mencalonkan presiden tentu kita harapkan memiliki kesamaan perjuangan,” ujar Ace.

Dalam tiga tahun ke depan, Partai Golkar akan berusaha meningkatkan keterkenalan dan elektabilitas dari Airlangga. Ia mengaku optimistis, kedua hal tersebut akan terus meningkat demi mencalonkan Airlangga sebagai capres.

“Jadi karena itu maka tugas kami adalah bagaimana kami memastikan agar popularitas kemudian elektabilitas ketum kami, betul-betul bisa tiga tahun yang akan datang bisa semakin dikenal publik,” ujar Wakil Ketua Komisi VIII DPR itu.

Ia sendiri memprediksi, akan ada tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden dalam Pilpres 2024. Jika nanti benar adanya tiga pasangan calon, peluang bagi Partai Golkar untuk mengusung Airlangga akan semakin besar, apalagi perolehan kursi partai berlambang pohon beringin itu mencapai 12 persen.

“Konfigurasi politik untuk 2024, ya paling banyak tiga pasangan. Karena memang bagaimanapun dukungan politik untuk pilpres itu mempersyaratkan adanya dukungan partai politik dengan 20 persen suara di parlemen,” ujar Ace.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Nurul Arifin, mengaku senang dengan adanya peningkatan elektabilitas Airlangga. Apalagi, survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) September menunjukkan popularitas Airlangga kini mencapai 35 persen.

Angka itu secara bertahap mengalami peningkatan dari 26 persen, 28 persen dan saat ini 35 persen. Nurul berpendapat, kenaikan popularitas ini merupakan buah dari kerja-kerja politik, baik yang dilakukan Partai Golkar maupun Airlangga.

“Artinya, kerja-kerja kami, baik lapangan ataupun internal dan kepemimpinan Pak Airlangga sendiri membuktikan ada perkembangan,” ujar Nurul.

Meski begitu, Nurul juga tampak belum ingin memberi banyak komentar terkait peluang duet Airlangga Hartarto dengan tokoh lain termasuk Ganjar Pranowo untuk Pilpres 2024. Nurul menekankan, saat ini Partai Golkar masih terus melakukan silaturahmi politik.

Nah itu no comment, karena kan kita semuanya masih silaturahmi politik, jadi bisa dengan siapa saja, kita tidak membatasi diri, dan bisa dengan siapa saja,” kata Nurul.

Ketua PCNU Kota Madiun, KH Agus Mushoffa Izz menyarankan Airlangga Hartarto menggandeng toko Nahdlatul Ulama (NU) sebagai cawapres di Pilpres 2024 mendatang. Ketua Umum partai Golkar itu juga disarankan membangun koalisi nasionalis-religius dan menggandeng tokoh agama.

“NU punya banyak tokoh mumpuni. Tinggal bagaimana Pak Airlangga mencari sosok yang pas yang bisa saling melengkapi,” kata Agus Mushoffa Izz alias Gus Soffa dalam keterangan, Senin lalu (11/10/2021).

Gus Shoffa menilai, Airlangga lebih dikenal sebagai figur nasionalis. Menurutnya, menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu lebih cocok dan ideal bila berpasangan dengan tokoh dari kalangan religius.

Dia mengatakan, Airlangga memiliki kans untuk maju dengan membentuk poros koalisi nasionalis-religius. Gus Shoffa melanjutkan, sudah seharusnya koalisi nasionalis-religius didorong di Pilpres 2024 guna mencegah terjadinya polarisasi.

“Yang jelas, semuanya memiliki kans. Tentu kalau ada kader NU yang maju di pilpres 2024, kami akan sangat senang,” katanya.

Kendati, dia menegaskan bahwa NU tidak berpolitik praktis. Karena itu, sambung dia, semua ruang pasti dibuka, tidak hanya untuk Golkar dan Airlangga Hartarto, tapi juga untuk partai-partai lain.

Airlangga belakangan gencar melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh. Mantan menteri Perindustrian itu telah bertemu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Selanjutnya, dia menemui Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar. Pertemuan tersebut dimaknai sebagai ajang silaturahmi politik.

Ketua DPC PKB Kota Madiun, Ngedi Trisno Yhusianto menyatakan, bahwa pertemuan Airlangga dengan Muhaimin merupakan hal lumrah. Ketua Komisi II DPRD Kota Madiun itu mengungkapkan bahwa kedua ketua umum partai itu selama ini memang dikenal dekat.

“Kalau memang ada komunikasi politik, tentu hal tersebut lumrah. Karena memang keduanya sama-sama ketua partai politik (parpol),” katanya.

Meski demikian, Ngedi tak menampik bahwa DPP PKB memerintahkan jajaran dibawahnya untuk menjalin komunikasi dengan banyak parpol, termasuk Golkar. Dia mengatakan, hasil pertemuan itu nantinya tinggal dikaji secara internal.

“Pilpres kan masih 3 tahun lagi. Jadi, saya pikir semua bisa terjadi,” katanya.

Analis politik dari Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang, Adib Miftahul menilai, sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga memiliki modal kuat untuk mengikuti kontestasi pada 2024. Dia menilai, safari politik yang telah dilakukan Airlangga untuk merajut kekuatan.

Adib mengatakan, Airlangga sebagai Ketua Umum Partai Golkar bisa masuk ke semua kalangan. Menurutnya, Airlangga relatif minim penolakan dari kalangan agamis.

Adib menilai Partai Golkar di bawah pimpinan Airlangga bisa membentuk poros baru menjelang kontestasi 2024. Menurutnya, koalisi dengan Puan Maharani dan Muhaimin Iskandar akan menjadi poros koalisi yang sangat diperhitungkan.

“Sosok seperti Airlangga, nasionalis, bisa diterima dengan baik. Airlangga juga punya kendaraan partai yang begitu besar, bisa masuk ke lini manapun, seperti tokoh elite negeri ini,” katanya. (dilansir dari republika.co.id, 15/10/2021) RM.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *