Khofifah : Jawa Timur Level 1 Covid-19 Pertama di Indonesia

Jawa Timur-SarabaNews.com.

Foto : Istemewah

Merujuk hasil asesmen situasi Covid-19 Kemenkes per 15 September 2021, Jawa Timur menjadi provinsi pertama yang berhasil masuk asesmen Level 1.

Ujar Khofifah di akun Instagramnya, Minggu (19/9/2021) Alhamdulillah….. terimakasih…..semua pihak yang telah bekerja keras atas capaian ini. Mohon semua menjaga disiplin protkes dan percepatan vaksinasi sehingga Jatim level 1 pertama di Indonesia dapat kita jaga dan pertahankan. Matur nuwun sanget.

Selain Jatim yang turun level ke 1, Khofifah mengatakan, ada 10 kabupaten dan kota di Jatim berstatus PPKM level 1, 26 kabupaten kota level 2, dan dua lainnya masih pada level 3.

Untuk Situbondo, Sidoarjo, Pasuruan, Pamekasan, Madiun, Lamongan, Kota Surabaya, Gresik, Bondowoso, dan Banyuwangi ini adalah Sepuluh Kabupaten dan kota di Jatim yang saat ini sudah berstatus level 1 PPKM.

Sementara untuk wilayah yang ada pada PPKM level 2 ada 14 wilayah yaitu, Tulungagung, Tuban, Trenggalek, Sumenep, Sampang, Probolinggo, Ponorogo, Pacitan, Ngawi, Nganjuk, Mojokerto, Malang, Magetan, dan Lumajang.

Kemudian, Kota Probolinggo, Kota Pasuruan, Kota Mojokerto, Kota Malang, Kota Madiun, Kota Kediri, Kota Batu, Kediri, Jombang, Jember, Bojonegoro, dan Blitar. Sementara yang masih berstatus PPKM level 3 adalah Kota Blitar, dan Bangkalan.

Penyebaran virus Corona saat ini khususnya di wilayah Jawa Timur, dinilai sudah terkendali. Namun, diharapkan masyarakat terus bisa menerapkan protokol secara ketat agar tidak ada lonjakan kasus konfirmasi positif COVID-19, ujar Khofifah.

Lanjut Khofifah, artinya (COVID-19) sudah bisa terkendali. Oleh karena itu, saya mohon semua tetap jaga protokol kesehatan, dan tetap melakukan percepatan vaksinasi. Tidak boleh ada yang kendor,” katanya.

Secara umum, Khofifah menyatakan, di wilayah Jawa Timur sudah ada 37 kabupaten kota yang masuk dalam zona kuning atau wilayah dengan risiko rendah penyebaran virus Corona. Satu wilayah masih masuk dalam zona oranye, atau wilayah dengan risiko sedang, yakni Kota Blitar.

“Tinggal satu untuk zona oranye, adalah Kota Blitar. Tadi kami sudah melakukan koordinasi, mudah-mudahan Kota Blitar bisa membaik,” ucapnya. (dilansir dari Liputan6.com, 19/9/2021) RM.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *