Pembudayaan moderasi beragama yang dimulai dengan menerapkannya di madrasah se Sultra, hasilnya akan lebih efektif dan efisien. Hal ini diutarakan Kakanwil Kemenag Sultra, H. Zainal Mustamin saat Launching Gerakan Moderasi Beragama di Madrasah yang dipusatkan di Madrasah Terpadu Pesantren Ummushabri Kendari Pesantren Ummusshabri Kendari, Minggu (14/11/2021).
Launching ini juga turut dihadiri dan disaksikan langsung oleh Karo Kepegawaian, Nurudin, Karo Umum Kemenag RI, Fesal Musaad, Kakanwil Kemenag Sultra, H. Zainal Mustamin, Ketua Yayasan Ummusshabri Kendari Supriyanto, Pumpinan Majelis Agama, Sejumlah Ormas Keagaamaan, Kepala Kemenag kab/kota se-Sultra, Kepala Madrasah se Sultra, Pembina, guru dan santri Madrasah Terpadu Pesantren Ummushabri Kendari serta sejumlah tamu undangan.
Dalam sambutannya, Kakanwil Kemenag Sultra, H. Zainal Mustamin menjelaskan bahwa salah satu dari enam ekosistem pengarusutamaan moderasi beragama adalah melalui lembaga pendidikan. Maka hari ini, Kanwil Kemenag Provinsi Sultra melaunching gerakan moderasi beragama di Madrasah.
“Ini sebagai bagian dari komitmen kita untuk mempercepat penguatan moderasi beragama, karena diyakini betul bahwa pembudayaan moderasi beragama akan lebih terstruktur, sistematis, efisien dan efektif dilakukan melalui dunia pendidikan,” ungkap Kakanwil.
Menurut Kakanwil, dengan cara ini maka hasilnya akan lebih terukur, karena hal ini juga merupakan bagian dari ikhtiar untuk merintis jalan yang lebar bagi moderasi beragama di madrasah, sesuai dengan visi Kemenag yakni mewujudkan masyarakat yang sholeh, moderat, cerdas dan unggul.
“Dunia pendidikan, madrasah, pondok pesantren, pasraman, sekolah minggu dan lainnya akan menjadi wadah yang efektif dalam pembudayaan moderasi beragama, yang tidak hanya terbatas pada ruang-ruang belajar, tapi melalui pembiasaan dalam kehidupan beragama di masyarakat,” tandasnya.
Sebelumnya, Ketua Yayasan Ponpes Ummushabri Kendari, Dr. Supriyanto menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan bentuk kolaborasi Kanwil Kemenag Sultra bersama dengan Ponpes Ummusshabri untuk melaunching gerakan moderasi beragama di Madrasah.
Supriyanto menuturkan, bahwa sejak tahun 2016, Ponpes Ummushabri Kendari telah mengukuhkan diri sebagai pusat pengembangan budaya toleransi dan perdamaian di Prov. Sultra.
Menurutnya, Ponpes telah melakukan berbagai kegiatan yang dapat memperkuat moderasi beragama, terutama dalam bentuk ekstrakurikuler, mengajarkan keragaman budaya Sultra dan keragaman budaya nasional.
“Ini bukan secara tiba-tiba, namun telah di desain secara sistematis sehingga dipastikan semua tenaga pendidik dan kependidikan di Ummushabri telah terjamin wawasan moderasi beragamanya,” imbuhnya.
Selain itu, untuk menguatkan moderasi beragama, Ponpes Ummushabri senantiasa mendatangkan tenaga pengajar asing dan berkolaborasi dengan negara luar. Sehingga, Ummushabri selalu menjadi pionir untuk mewujudkan gagasan dalam peningkatan kualitas madrasah.
“Karenanya, moderasi beragama tidak cukup jika hanya diajarkan, tapi bagaimana melibatkan peserta didik dan guru untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Karena, nilai tertinggi dari pendidikan adalah toleransi,” tutupnya. (Red)