Sehubungan dengan adanya pembangunan rumah sakit Palang Merah Indonesia(PMI) Sulawesi Tenggara yang secara tidak langsung merobohkan semua bangunan yang ada termasuk Sekretariat Korps Sukarelawan PMI Kota Kendari. KSR PMI Kota Kendari sendiri berdiri sejak tahun 1996 yang merupakan lahan milik PMI Sulawesi Tenggara yang statusnya pinjam pakai.
Dari hasil wawancara dengan wartawan sarabanews.com, Ja’far S.Pd, M.Kom sekretaris PMI Kota Kendari bahwasanya dia merasa bersyukur selama sekitar 25 tahun KSR PMI Kota kendari meminjam salah satu bangunan PMI Sultra untuk dijadikan sekretariat KSR dengan status pinjam pakai.
Foto : Istemewah
Yang harus di pahami KSR Itu adalah relawan PMI yang tugas dan fungsi serta operasionalnya dibawah Markas PMI Kota Kendari, jadi yang punya markas itu adalah PMI kota Kendari. KSR itu relawan PMI sama dengan PMR dan TSR, kalau dalam bahasa militer dibawah kendali operasi. Jadi yang bertanggungjawab seluruhnya adalah Pengurus PMI Kota Kendari, jadi KSR itu tidak berdiri sendiri dan tidak ada markas KSR, yang ada markas PMI. Dan tidak ada namanya sekretariat dijadikan rumah bagi oknum anggota KSR, itu pemahaman yang keliru. Kata Ja’far.
Lebih lanjut kata Ja’far yang juga kepala markas PMI Kota Kendari yang namanya pinjam pakai berarti pihak PMI Sultra berhak mengambil atau menggunakan lahan tersebut kapan saja untuk kepentingan PMI Sultra sendiri, apalagi untuk dibangun Rumah Sakit PMI yang lebih bagus sarana dan prasarananya, secara otomatis kita mendukung langkah pemerintah propinsi dalam hal ini PMI SULTRA.
Terkait sekretariat KSR yang baru paska nanti dibongkarnya KSR tersebut, pihak KSR sendiri telah mencari rumah kontrak sementara yang berada disekitar pertigaan kampus baru. Hal ini untuk tetap beroperasi KSR PMI sebagai wadah pelayanan kemanusiaan terus berlanjut, dan sewa kontrak rumah itu sendiri atas dana relawan yang ada.
Kedepan pihak KSR sendiri akan meminta bantuan pemerintah kota Kendari dalam hal ini Walikota Kendari agar sekiranya dapat menyediakan tempat KSR PMI kota Kendari yang representatif, imbuh Ja’far.
