Jakarta-SarabaNews.com.
Ketua Komisi X DPR RI Fraksi PKB Saiful Huda meminta Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim menunda pengumuman seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) guru 2021
.
Saiful mengatakan masih banyak permasalahan teknis dalam seleksi PPPK guru 2021 yang dinilai merugikan banyak peserta guru. Untuk itu dia meminta Kemendikbud melakukan evaluasi lebih dulu baru mengumumkan hasil seleksi PPPK guru 2021.
Dia mengaku mendapat banyak aspirasi dari forum guru mengenai seleksi PPPK. Secara teknis di lapangan, seleksi PPPK guru 2021 justru menyulitkan para guru dan dinilai tidak berpihak pada guru honorer yang telah lama mengabdi.”Guru honorer kita yang mencapai setengah juta ini menunggu perbaikan dan revisi hasil seleksi pertama PPPK guru. Kita minta dipertimbangkan pengumuman hasil seleksi tahap I PPPK ini untuk ditunda, tidak diumumkan pada tanggal 24 September yang akan datang,” kata Saiful dalam rapat kerja Komisi X DPR RI, Kamis (23/9/2021).
Menurutnya proses seleksi PPPK pada pekan lalu banyak prosedur yang belum jelas sehingga menimbulkan simpang siur informasi di kalangan peserta guru. Dalam catatannya, forum guru mengkritik jadwal dan perlengkapan untuk mengikuti PPPK yang tidak jelas dan berubah-ubah, di samping juga ada perlakuan berbeda pada peserta seleksi PPPK guru.
“Ada perbedaan perlakuan pada peserta ujian karena kebijakan yang belum konsisten,” kata Saiful.
“Terutama untuk soal mengenai pendekatan penalaran, model soal ini belum familiar terutama peserta ujian guru tertentu,” ucapnya.Kemudian soal yang diujikan dalam seleksi PPPK guru 2021 juga dinilai terlalu sulit dan jauh berbeda dengan kisi-kisi soal yang diberikan oleh Kemendikbud. Saiful juga menyinggung rasio tingkat kesulitan soal dan jumlah soal 100 butir yang harus diselesaikan dalam waktu 120 menit.
Lebih lanjut, permasalahan seleksi PPPK guru 2021 lainnya adalah rentang nilai atau passing grade yang ditetapkan dinilai terlalu tinggi dan tidak memperhatikan aspek peserta ujian.
Mayoritas peserta ujian merupakan guru dan tenaga honorer K2 yang sudah lansia dan mengabdi selama berpuluh tahun, sehingga bakal kesulitan mengikuti seleksi PPPK di samping mesti mengejar nilai passing grade yang tinggi.
“Berdasarkan deskripsi permasalahan seleksi 1 juta PPPK tahap pertama tersebut, komisi X DPR RI ingin mendapat penjelasan terkait hasil seleksi PPPK tahap pertama secara komprehensif dari Menteri Nadiem,” kata Saiful.
Pelaksanaan seleksi kompetensi I PPPK guru dilaksanakan pada 13-17 September 2021. Bila sesuai jadwal, maka hasil seleksi pertama PPPK guru bakal diumumkan pada Jumat (24/9) esok.Sebelumnya, seleksi PPPK guru 2021 mendapat banyak kritik dari forum guru. Selain masalah dalam pelaksanaan, forum guru menyinggung masalah passing grade yang dinilai terlalu tinggi, hingga tambahan nilai afirmasi PPPK yang rendah.
Nadiem menyatakan sekitar 100 ribu guru honorer akan diangkat menjadi PPPK besok. Menurut Nadiem jumlah itu merupakan hasil dari seleksi pertama PPPK yang berlangsung pada 13 sampai 17 September lalu.
“Sekitar hampir 100 ribu guru honorer dari seluruh lndonesia akan segera diangkat menjadi guru PPPK,” kata Nadiem dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR RI, Kamis (23/9/2021).
Selain itu Nadiem juga menjamin guru honorer yang tak lolos tes PPPK tahun ini, masih punya tiga kali kesempatan untuk ikut tes serupa.
Nadiem mengklaim pihaknya serius dalam merekrut guru PPPK dengan diimbangi jaminan ujian seleksi yang berkualitas. Jaminan itu ia pastikan ada dalam setiap ujian seleksi.
“Tahun depan pun akan ada. Kita akan pastikan setiap guru honorer mendapatkan kesempatan maksimum 3 kali untuk tes ini,” ucapnya. (dilansir dari CNNIndonesia, 23/9/2021) RM.