H. Ruksamin Soroti Proyek Pusat Penimbunan Badan Jalan Salah Satu Penyebab Banjir DiKonut

Konut-SarabaNews.com

Foto : Istemewah

H. Ruksamin Menghadiri Rapat kordinasi tingkat Eselon 1 mengenai percepatan pemulihan infrastruktur pascabencana di Konawe Utara bersama dengan Kemenko PMK, PUPR, dan BNPB RI.

 

Dalam Rakor Tersebut, H. Ruksamin, kembali menyoroti kejelasan terkait pembangunan sejumlah proyek penimbunan badan jalan yang mangkrak di wilayah Kabupaten Konawe Utara. Salah satu proyek yang menjadi sorotan utama adalah peningkatan badan jalan di Desa Sambandete Kecamatan Oheo yang menjadi akses utama yang menghubungkan Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah , yang hingga kini belum menunjukkan perkembangan signifikan.

 

Sebagai informasi, Rakor ini dipimpin oleh Plt. Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah dan Penanggulangan Bencana, Sorni Paskah Deeli, di Kantor Kemenko PMK, Jakarta.yang hadiri berbagai pejabat penting, termasuk Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan dari Sekretariat Wakil Presiden, serta perwakilan dari Kementerian PUPR, Dirjen Bina Marga, Perumahan, dan Cipta Karya. Selain itu, dari BNPB hadir Deputi Bidang Penanganan Darurat dan Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi melalui zoom meeting.

 

Pada Rakor hari ini, H. Ruksamin, memaparkan kepada Perwakilan kemenko PMK, PUPR dan BNPB, bahwa salah satu faktor yang memperparah situasi banjir di Konawe Utara adalah proyek penimbunan badan jalan yang mangkrak. Hal ini menyebabkan antrian panjang kendaraan karena tidak bisa dilalui baik oleh kendaraan roda dua maupun roda empat akibat arus yang deras dan genangan air yang tinggi.

 

“Pemerintah daerah selalu siap memberikan fasilitasi, baik itu pembebasan lahan maupun bantuan lainnya, demi mempercepat proses pengerjaan proyek tersebut, imbuh H. Ruksamin.

 

Lebih lanjut, H. Ruksamin memaparkan kondisi curah hujan yang cukup tinggi di Konawe Utara, dan secara umum

“Sulawesi Tenggara, di mana sejak 29 April 2024 hingga 3 Mei 2024. BMKG telah mengeluarkan peringatan dini cuaca di Provinsi Sulawesi Tenggara untuk periode 3-9 Mei 2024.”

 

“Kemudian dampak yang ditimbulkan akibat banjir tersebut, yang tidak hanya merusak fasilitas umum dan pertanian, tetapi juga mempengaruhi warga setempat. Karena Sejumlah akses jalan terputus, membuat warga terisolir, termasuk akses Jembatan Gantung Desa Padalere Utama, Jalan Trans Sulawesi Ruas Jalan Sone Jaya Desa Polora Indah yang terendam banjir, dan akses jalan Desa Tambakua”, Ungkap H. Ruksamin.

 

Untuk mengurangi dampak banjir tersebut, H. Ruksamin, mengusulkan sejumlah kegiatan kepada pemerintah pusat dengan total anggaran senilai Rp 40 miliar. Anggaran ini meliputi pembangunan jalan senilai Rp 3,2 miliar, talud penahan tanah Rp 4,4 miliar, pembangunan Jembatan Desa Tambakua dan Padalere Utama, serta penyediaan air bersih di sejumlah titik UUhunian tetap.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *