Jakarta-SarabaNews.com
“Aktivitas di Desa Oko-Oko ini sudah di luar batas, seharusnya APH di daerah sudah melakukan menyelidikan maupun penindakan. Akan tetapi menurut pemantauan kami kegiatan penambangan di Wilayah Oko-Oko terkesan di legalkan. Sebab sampai saat ini tidak ada penindakan yang di lakukan oleh APH”. Ucapnya melalui rilis resmi yang di terima media ini. Senin (1/11/21).
Hendro menambahkan, jika dugaan kegiatan penambangan ilegal di Desa Oko-Oko, Kec. Pomalaa, Kab. Kolaka tidak segera di hentikan. Maka pihaknya meyakini, praktik ilegal mining di Sulawesi Tenggara akan terus terjadi dan bahkan menjamur.
“Aktivitas di Desa Oko-Oko akan menjadi parameter bagi penegak hukum di daerah, apakah ada upaya untuk menghentikan atau memberantas praktik ilegal mining atau dibiarkan menjamur tanpa ada upaya-upaya hukum yang di lakukan oleh pemangku kebijakan di daerah”. Ujar aktivis peduli hukum itu.
Pihaknya berharap kepada Aparat Penegak Hukum (APH) dalam hal ini Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) maupun Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Tenggara (Sultra) dapat segera menghentikan dugaan ilegal mining di Desa Oko-Oko, Kec. Pomalaa, Kab. Kolaka demi terwujudnya penegakan supremasi hukum sesuai dengan amanat undang-undang.
“Harapan kami agar dugaan ilegal mining di Desa Oko-Oko, Kec. Pomalaa, Kab. Kolaka segera di hentikan oleh pihak yang berwenang serta melakukan penindakan terhadap pelaku ilegal mining di wilayah tersebut demi hukum”. Pungkasnya
Pihaknya juga mewarning APH di daerah, jika dalam waktu 2 x 24 jam dugaan ilegal mining di Desa Oko-Oko, Kec. Pomalaa, Kab. Kolaka belum di hentikan. Maka pihaknya akan menggelar aksi besar-besaran di Mabes Polri dan Kejaksaan Agung perihal kasus tersebut.
“Semoga dalam waktu 2 x 24 jam kegiatan di Desa Oko-Oko, Kec. Pomalaa, Kab. Kolaka segera di hentikan oleh pihak yang berwenang, jika tidak maka kasus tersebut akan kami suarakan di Mabes Polri dan Kejaksaan Agung tetapi dengan catatan bahwa APH di daerah sudah tidak mampu menangani persoalan ilegal mining yang terjadi di Sultra”. Tutupnya