Kunjungan dalam rangka survei lokasi tambak tradisional dan peluang investasi sektor kelautan dan perikanan di daerah ini.
Direktur dan rombongan yang barusan tiba dari Jakarta segera bergerak menuju Andoolo untuk bersilaturahmi yang disambut langsung Bupati Konsel H Surunuddin Dangga ST MM dirumah jabatannya, Kamis (25/11/2021).
Dikesempatan itu, disaksikan Direktur Tinggal Hermawan, Pemerintah Daerah Konsel dan Pihak Universitas Halu Oleo (UHO) melaksanakan penandatanganan kerjasama (MoU), yang diteken Bupati H Surunuddin dan Dekan Fakultas Ilmu Perikanan Kelautan (FIPK) Prof H La Sara P.hD tentang penyusunan Master Plan pengembangan komoditas perikanan ekspor unggulan (Udang, Lobster, Rajungan dan Rumput Laut) di Wilayah Pesisir Kabupaten Konsel.
Setelah silahturahmi dan penandatanganan nota kesepahaman . Bupati Surunuddin bersama Direktur dan Rombongan serta Kadis KP Konsel Samsul menuju ke Desa Panggosi Kecamatan Tinanggea untuk melaksanakan Panen Raya Udang Vaname. Sekaligus meninjau Mini Plan kepiting rajungan dan usaha pengolahan rumput laut di Kelurahan Tinanggea.
Direktur KKI KemenKP, Tinggal Hermawan mengungkapkan kedatangannya untuk melihat kondisi rill potensi dan pemanfaatan lahan Budidaya dimaksud, juga sebagai upaya membangun kerjasama dengan Pemda Konsel dalam rangka mendorong peningkatan produksi dan produktivitas lahan tambak tradisional untuk meningkatkan nilai ekspor bagi petani budidaya.”Hal ini juga sebagai upaya pemulihan ekonomi nasional dan daerah, khususnya bagi pelaku usaha di masa pandemi Covid 19,”sebutnya.
Sehingga kata Ia, perlu adanya motivasi dan dukungan serta sinergitas program kebijakan pembangunan Pemerintah Pusat dan Daerah melalui pengembangan kampung perikanan payau, laut dan tawar berbasis kearifan lokal.
Bupati Surunuddin dalam keterangannya mengatakan, Konsel terdiri dari 25 Kecamatan 361 desa/kelurahan, sembilan Kecamatan diantaranya adalah wilayah pesisir dan masuk dalam wilayah kawasan prioritas pedesaan nasional (KPPN) Tinanggea dan Kolono, yang tentunya memiliki banyak potensi unggulan Kelautan dan perikanan.
Sesuai data total luasan lahan potensi dan jenis produksi perikanan budidaya pada Tahun 2020 di Konawe Selatan seluas 29.354 Ha dengan 9.494 Ha yang telah dimanfaatkan baik dalam bentuk tambak (udang Vaname dan ikan bandeng), kolam, rumput laut maupun keramba jaring apung/tancap (kja/kjt) Lobster
Adapun wilayah pengembangan yakni di Kecamatan Tinanggea, Kolono, Kolono Timur, Moramo, Moramo Utara dan Kecamatan Laonti.
“Sedangkan potensi luasan lahan budidaya khusus tambak udang Vaname dan ikan bandeng sebesar 15.046 Ha dan 7.883 Ha yang telah terolah,”ungkap Surunuddin.
Untuk lebih mengoptimalkan potensi tersebut dan menjawab tantangan pengembangan budidaya komoditas unggulan di Konawe Selatan, Bupati Surunuddin berharap kepada Kementerian KP untuk bekerjasama melakukan pengembangan berkelanjutan khususnya pemenuhan sarana dan prasarana budidaya dan integrasi anggaran APBN untuk program peningkatan produksi serta jaminan ketersediaan pangsa pasar
“Potensi budidaya kita begitu besar, berharap pihak kementerian membangun kerjasama lebih berkelanjutan demi pengembangan komoditas unggulan tersebut. Sehingga tercipta peningkatan kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi daerah, khususnya para pelaku usaha budidaya,”tandas mantan Ketua DPRD Konsel ini
Di lokasi kegiatan, usai Panen Raya, Bupati menyerahkan sertifikat lahan tambak masyarakat dan penyerahan sertifikat Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB) pengolahan daging rajungan dari Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu (BKIPM) Kendari. (Red)