Kendari-Saatnya
Dewan Pimpinan Wilayah Asosiasi Pengusaha Kecil Menengah Mikro Nusantara (DPW APIMSA) Sulawesi Tenggara (Sultra) secara resmi dikukuhkan. Pelantikan yang berlangsung di Hotel Kubah 9 Kota Kendari ini dipimpin langsung oleh Ketua Umum DPP APIMSA, Neng Eem Marhaban Zulfa Hiz, S.Th.I., MM(29/7/2025).
Ratusan pelaku UMKM turut memadati acara tersebut, menandakan antusiasme dan harapan besar terhadap peran APIMSA dalam memajukan sektor usaha kecil dan menengah di Sultra. Anggota DPR RI asal Sultra, Bang Jaelani, yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan, turut hadir memberikan dukungan. Kegiatan ini juga dimeriahkan dengan pameran produk UMKM, sebagai bagian dari kampanye “Ayo Beli Produk UMKM”.
Dalam sambutannya, Ketua DPW APIMSA Sultra, Wa Nurkhayran, mengungkapkan rasa bangga menjadi bagian dari kepengurusan APIMSA. Ia menekankan pentingnya peran APIMSA dalam mendorong kemajuan dan perkembangan UMKM di Sultra, dengan program utama menjadikan produk UMKM Sultra mampu menembus toko retail di seluruh gerai yang ada. “Menjadi pengurus APIMSA Sultra, kami sangat bangga dan semoga amanah ini bisa dijalankan. Kita tetap nikmati proses untuk mengembangkan usaha UMKM, perlu cinta produk lokal dengan membelinya,” ujar Wa Nurkhayran.
Pemerintah Kota Kendari menyambut baik kehadiran APIMSA. Asisten II Pemkot Kendari, Ibu Nismawati, yang mewakili Walikota Kendari dr. Siska Karina Imran, M.Kes, menyatakan bahwa APIMSA akan menjadi mitra penting bagi pemerintah, memastikan program pemberdayaan UMKM tepat sasaran. “Pemda Kota Kendari akan mendukung segala program UMKM, baik pendampingan, pelatihan, anggaran, dan sebagainya,” tuturnya. Sebagai bentuk dukungan nyata, Walikota Kendari juga turut membeli produk UMKM yang dipamerkan.
Dukungan serupa juga datang dari Pemerintah Provinsi Sultra. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sultra, Roni Yakob, yang mewakili Gubernur, menegaskan komitmen Pemprov dalam memperkuat UMKM, salah satunya dengan menyediakan sentra UMKM di kantor dinas. Roni menjelaskan bahwa UMKM memiliki kontribusi signifikan terhadap penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Ia mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi Sultra tahun lalu mencapai 5,45 persen, di mana sebagian besar disumbang oleh sektor UMKM. Data tahun 2024 menunjukkan adanya peningkatan 813 unit usaha dari tahun sebelumnya, dengan jumlah IKM dan UKM Sultra mencapai 16.177 unit, yang menyerap 53.636 jiwa tenaga kerja.
“Ini merupakan hasil kerja bersama stakeholder, asosiasi, industri, pelaku, dan pemerintah dalam mendorong ekonomi Sultra secara positif,” ujar Roni. Ia berharap kolaborasi antara pelaku UMKM dan pemerintah dapat terus memajukan ekonomi Sultra. Roni juga menambahkan bahwa APIMSA akan diikutsertakan dalam tim percepatan ekspor Sultra, agar pelaku usaha Sultra memiliki orientasi ekspor.
Sementara itu, Ketua Umum DPP APIMSA, Eem Marhamah, mengungkapkan bahwa APIMSA terbentuk kurang dari setahun lalu, didasari oleh keresahan para pelaku UMKM. Kolaborasi antara pengusaha, politisi, pemangku kebijakan, dan teknokrat menjadi fondasi APIMSA untuk kemajuan dan kesejahteraan. “UMKM penyumbang PDB terbesar di atas 60 persen, lebih besar dari nilai APBN,” jelas Eem yang juga merupakan anggota DPR RI. Ia mengaku senang melihat kepedulian Pemprov dan Pemkot terhadap UMKM. DPP APIMSA saat ini telah menjalin MoU dengan berbagai lembaga seperti BGN, BPOM, BPJPH, PARTO.ID (LKPP), dan PIP, guna membantu UMKM naik kelas.